August 03, 2014

"Rahasia" Rendang

Alhamdulillah, sehari sebelum Idul Fitri kemarin, saya belajar masak rendang pada seorang teman di Columbus, Ohio. Namanya mbak Neni. Beliau juga yang sebelumnya mengajarkan cara membuat. pempek dan tekwan. 

Sebelum berguru pada mbak Neni, sebenarnya saya sudah beberapa kali membuat rendang. Dari yang hanya bermodal bumbu Indo***d sampai bumbu buatan sendiri (nyontek dari internet sih :)) Sayangnya, rendang buatan saya hasilnya basah seperti kalio. Suka iri liat rendang buatan teman-teman disini yang bisa kering tanpa kuah. Penasaran banget gimana cara bikinnya.

Alhamdulillah pas saya todong buat ngajarin, mbak Neni gak keberatan. Akhirnya janjian, sehari sebelum Idul Fitri saya sudah harus ada di Columbus supaya ada waktu belajar membuat rendang. Ok, siapa takut :D 

Saat itu, daging dan beberapa bumbu sengaja saya yang beli. Mau belajar ya harus berani keluar modal :) Bumbu-bumbu yang tidak saya bawa, barulah ditambahkan oleh mbak Neni.

Inti dari belajar masak rendang kemarin adalah di tahap akhir pembuatan. Bumbu dan tahap awal pembuatan saya lihat sama dengan yang sering saya temukan di banyak blog ataupun youtube. Hanya saja, ketika kuah rendang sudah mengental atau bisa kita sebut sebagai kalio, kita masukkan minyak goreng agak banyak kedalamnya. Tujuannya supaya bumbu dan kuahnya cepat mengering. Tips ini didapatkan mbak Neni dari rekannya yang orang tuanya kebetulan punya warung masakan minang. Cara ini sekaligus menghemat penggunaan kelapa. Karena hanya dengan menggunakan santan yang tidak terlalu banyak, tetap ada minyak yang membantu menyusutkan kuah. Waktu pun bisa dihemat banyak dengan cara tersebut.


Sayang sekali hasil latihan membuat rendang dengan mbak Neni tidak sempat saya abadikan. Nah, sore ini saya buat sendiri di rumah. Alhamdulillah sempat saya potret untuk kenang-kenangan :)


• • •