Sabtu, 28 Juli 2012, saya dan suami mengunjungi The New York Hall of Science, sebuah museum sains yang berada di wilayah Queens, NYC. Kami tidak tahu alasan mengapa Hall of Science didirikan di pinggiran timur NYC dan tidak berada di dekat downtown atau pusat kota. Area dimana museum tersebut didirikan merupakan kawasan yang banyak dihuni oleh kaum imigran, baik itu imigran Cina, India/Pakistan, maupun Hispanic/latin. Dalam perjalanan dari stasiun menuju ke museum tersebut, kami seperti tak sedang berada di Amerika, sebab warga Amerika (di Indonesia biasa disebut bule) baik yg white maupun black, seperti menjadi minoritas di kawasan tersebut karena jarang kami temui.
Sampai di loket penjualan tiket, suami hanya perlu menunjukkan Kartu Pegawai IBM sebelum akhirnya kami berdua mendapatkan stiker sebagai tanda masuk. Ya, hari itu kami tak perlu membayar biaya masuk :) Alhamdulillah...
Hall of Science memiliki koleksi pembelajaran sains yang unik dan cukup lengkap. Tak heran bila banyak anak kecil mengunjungi museum tersebut, baik sekedar berkunjung maupun untuk mempelajari sesuatu. Disitu materi sains yang awalnya terkesan serius, justru menjadi suatu permainan yang menyenangkan.
Hari itu kami juga sempat menyaksikan film 3D berjudul "Wild Ocean" yang bercerita tentang kehidupan bawah laut di Afrika Selatan. Dalam film tersebut juga diceritakan mengenai migrasi ribuan ikan sardin di sepanjang garis pantai KwaZulu-Natal yang menjadikan berkah tak hanya bagi ikan-ikan lain (seperti hiu, paus, lumba-lumba), namun juga para nelayan yang mendapat peningkatan jumlah tangkapan ikan.
Ternyata museum tak harus selalu berkesan serius. Museum pun bisa menjadi pilihan bagi rekreasi keluarga sembari menimba ilmu dengan cara yang menyenangkan.