March 06, 2013

Badai Salju, Pempek dan Tekwan

Dari hari Selasa malam sampai dengan Rabu pagi tadi (5-6 Maret 2013), terjadi badai salju di wilayah yang saya tinggali saat ini. Hari selasa para orang tua dan rekan-rekan di penitipan anak tempat saya bekerja sudah kasak-kusuk tentang kemungkinan libur di hari Rabu ini. Kalau libur ya alhamdulillah, begitu saya berpikir. Saya jadi punya waktu lebih untuk mengerjakan paper kuliah yang harus saya submit minggu depan.


Rabu pagi tadi saya bangun sekitar pukul 4:00 EST. Saya lihat kondisi di luar melalui jendela dan saya mendapati salju sudah begitu tebal. Sungguh sangat berbeda dibanding hari sebelumnya. Melihat gunungan salju itu, saya masih berharap hari ini akan libur.

Kira-kira pukul 5:00 EST, terdengar suara truk pembersih jalan. Truk pembersih itu menaburkan garam yang bisa mempercepat cairnya salju. Sesaat kemudian ada telepon dari rekan kerja yang mengabarkan bahwa penitipan anak akan buka pada pukul 9:30 EST. Setelah itu datang SMS dari kampus Wright State University yang mengabarkan hal serupa. Meskipun tak sepenuhnya libur, saya masih tetap bersyukur. Alhamdulillah saya tak harus keluar rumah pada pukul 6:15 EST seperti biasanya. Saya punya waktu 3 jam yang bisa saya pergunakan untuk mengerjakan hal lain.
Pempek sebelum digoreng
Tekwan untuk Sarapan 
Saya lalu ingat, di kulkas masih ada ikan tilapia/nila yang belum saya olah. Karena suami suka pempek, akhirnya saya putuskan untuk membuat pempek dan tekwan. Pempek saya siapkan untuk hidangan malam, sementara tekwan untuk sarapan. Hmmm, jarang-jarang kami bisa menikmati tekwan di pagi hari, apalagi di hari kerja begini. Hangat dan lezat tiada tara. Kalau salju di luar kami abaikan, rasanya seperti sedang di Indonesia saja :)
• • •