Duh... seperti biasa blog dianggurin selama beberapa minggu. Manajemen waktunya masih payah nih. Ingin bisa lebih produktif lagi, tapi ternyata memang tak mudah ya.
Selama tak aktif nge-blog, saya tetap kursus bahasa, kerja volunteer, dan mencoba melamar pekerjaan. Karena doa dari banyak orang, alhamdulillah saat ini saya sudah mendapatkan kerja di sebuah thrift store atau toko barang bekas. Saya bekerja full time (40 jam/minggu) dari hari Selasa sampai dengan Sabtu. Waktu kerjanya dari pukul 8.00 - 16.45 EST. Karena menumpang bus kota, saya berangkat pukul 6.15 dan tiba di rumah sekitar pukul 18.15. Sebetulnya perjalanannya tidak lama, tapi karena jadwal bus-nya tidak kerap dan perlu transfer bus sekali, saya pun harus berangkat sepagi mungkin agar tidak terlambat. Biasanya saya sampai di toko sekitar pukul 7.20, jadi masih bisa bersantai sebelum memulai pekerjaan.
Tugas saya disana macam-macam, tergantung penugasan dari atasan. Yang jelas, kami ditekankan untuk bekerja secara tim. Kalau toko sedang tidak begitu ramai, saya ditempatkan di bagian processing. Di bagian ini tugas saya adalah mensortir barang (terutama pakaian) dan memberikan tag untuk label harga. Kalau toko sedang ramai seperti saat Independence Day tanggal 4 Juli yang lalu, seharian saya ditempatkan di bagian kasir. Selama bekerja kami tidak bisa duduk sama sekali. Harus terus bergerak dan bekerja. Kamera CCTV yang tersebar di seluruh sudut toko membuat seluruh karyawan tak bisa berleha-leha, karena dari ruangannya atasan terus mengawasi. Kami hanya bisa duduk dan bersantai di dua waktu istirahat. Break pertama pada pukul 11.00 (15 menit) dan break kedua untuk makan siang pada pukul 13.00 (30 menit).
Sholat bagaimana? Alhamdulillah selama ini tidak masalah, karena atasan mengijinkan saya untuk melakukan personal prayer saat jam istirahat tiba. Jilbab yang saya kenakan sangat memudahkan saya saat akan sholat, karena saya tidak perlu mengenakan mukena lagi. MOhon doa semoga saya bisa terus istiqomah. Amiin.
Capek gak? Pastinya. Meski begitu, itu tidak membuat saya mengeluh. Tak patut rasanya saya mengeluhkan pekerjaan, sementara saya tau banyak orang menganggur di luaran sana. Sekarang saya hanya bisa bersyukur dan bekerja sebaik mungkin. saya selalu berpikir, inilah jalan Allah untuk meraih masa depan saya. Saya harus semangat dan memberikan produktivitas terbaik bagi pekerjaan saya saat ini.