Pukul 08.45 WIB, kami pergi ke RumCay. Pada pukul 09.30 WIB, sampailah kami di sana. Ternyata belum banyak anak berkumpul. Pengurus RumCay yang sudah hadir saat itu hanya Mas Denny, Mbak Tami, dan Mas Ratno. Setelah meminjam boneka monyet dan kelinci, akhirnya saya dan Amy berlatih lagi. Terutama latihan voice dan ekspresi wajah. Ya, berhubung tak ada boneka kancil, kami pun lalu mengganti judul dongeng kami hari itu menjadi “Monyet dan Kelinci”.
Pukul 10.15 WIB, acara pun dimulai. Kami memulainya dengan perkenalan dan bernyanyi bersama. Awalnya. Mereka masih pasif dan malu-malu. Tapi, lama-kelamaan, mereka bisa ekspresif juga.
Pada pukul 11.00 WIB, cerita tentang “Monyet dan Kelinci” pun kami akhiri. Melihat wajah imut mereka yang masih “haus” untuk didongengi, saya pun berinisiatif agar acara tetap bisa berlanjut.
“Adik-adik masih mau denger cerita lagi?” tanya saya menawarkan.
“Mau…,” jawab mereka serempak.
“Oke, kakak akan bercerita lagi tentang dua ekor kelinci yang bersahabat. Namanya Mola dan Moli.”
Lalu saya pun bercerita sambil melipat kertas origami yang telah saya siapkan dari rumah. Belum beberapa lama berlangsung, acara pun terhenti sejenak. Atas saran dari seorang ibu yang hadir saat itu, saya pun meminta bantuan beberapa teman untuk menyiapkan kertas HVS sebagai kertas origami yang jumlahnya terbatas itu.
Setelah siap, saya pun bercerita kembali dari awal, sambil mengajari mereka melipat kertas-kertas itu menjadi sebuah topi. Ternyata, keakraban kami terus terjalin sampai acara harus kami akhiri pada pukul 11.30 WIB.
Wah,benar-benar pengalaman menyenangkan. Saya jadi merasa beruntung karena bisa tampil spontan hari itu. Coba kalau saya pentas tanggal 8 Mei 2005 nanti, tentu saya akan lebih pusing dan repot menyiapkannya. Padahal, asal kita sudah hapal jalan cerita dan mau berekspresi saat mendongeng, anak-anak pun pasti akan tertarik. Dan yang jelas, saat acara berlangsung, kita pun harus melibatkan anak-anak itu. Hal penting lainnya yang harus diperhatikan adalah…”Mendongenglah dengan Cinta”.
==============
Note:
Pukul 10.15 WIB, acara pun dimulai. Kami memulainya dengan perkenalan dan bernyanyi bersama. Awalnya. Mereka masih pasif dan malu-malu. Tapi, lama-kelamaan, mereka bisa ekspresif juga.
Pada pukul 11.00 WIB, cerita tentang “Monyet dan Kelinci” pun kami akhiri. Melihat wajah imut mereka yang masih “haus” untuk didongengi, saya pun berinisiatif agar acara tetap bisa berlanjut.
“Adik-adik masih mau denger cerita lagi?” tanya saya menawarkan.
“Mau…,” jawab mereka serempak.
“Oke, kakak akan bercerita lagi tentang dua ekor kelinci yang bersahabat. Namanya Mola dan Moli.”
Lalu saya pun bercerita sambil melipat kertas origami yang telah saya siapkan dari rumah. Belum beberapa lama berlangsung, acara pun terhenti sejenak. Atas saran dari seorang ibu yang hadir saat itu, saya pun meminta bantuan beberapa teman untuk menyiapkan kertas HVS sebagai kertas origami yang jumlahnya terbatas itu.
Setelah siap, saya pun bercerita kembali dari awal, sambil mengajari mereka melipat kertas-kertas itu menjadi sebuah topi. Ternyata, keakraban kami terus terjalin sampai acara harus kami akhiri pada pukul 11.30 WIB.
Wah,benar-benar pengalaman menyenangkan. Saya jadi merasa beruntung karena bisa tampil spontan hari itu. Coba kalau saya pentas tanggal 8 Mei 2005 nanti, tentu saya akan lebih pusing dan repot menyiapkannya. Padahal, asal kita sudah hapal jalan cerita dan mau berekspresi saat mendongeng, anak-anak pun pasti akan tertarik. Dan yang jelas, saat acara berlangsung, kita pun harus melibatkan anak-anak itu. Hal penting lainnya yang harus diperhatikan adalah…”Mendongenglah dengan Cinta”.
==============
Note:
Thanks for Amy yang dah bantu taschan dalam acara dongeng itu. Kapan-kapan kita pentas berdua lagi ya… :D
==============
==============
Material, 25/04/2005
05:10 WIB