October 07, 2016

[BISA] Kenalan Yuk Sama Ilmu Nahwu

Pernah kepikiran gak kenapa kata “الحمد” di alfatihah kita baca dhammah “الْحَمْدُ لِلّهِ”.. Di kesempatan lain, para  khatib dan penceramah sering membuka ceramah dengan membaca fathah:

“إِنَّ الْحَمْدَ لِلّهِ”

dan Imam Baiquniy membuka kitabnya dengan membaca kasrah

“أَبْدَأُ بِالْحَمْدِ”

kata yang sama tapi harakatnya bisa beda-beda? Nah, ilmu tentang ini dibahas pada ilmu nahwu.. pemberian harkat ini tidak sembarangan, salah memberi harkat bisa merubah pelaku jadi korban dan sebaliknya sebagai contoh:

ضَرَبَ زَيْدٌ بَكْرًا

klo begini, artinya Zaid Memukul Bakr.. Tapi kalo begini:

ضَرَبَ زَيْدًا بَكْرٌ

artinya, Bakr memukul Zaid.. Nah loh..

Seru gak? tapi sabar dulu.. baiknya sebelum mempelajari ilmu nahwu, pelajari dulu ilmu sharaf supaya perbendaharaan katanya banyak dan bisa buka kamus arab..
# udah kenal sama nahwu? Sekarang kita kenalan sama si sharaf#

Pada tulisan sebelumnya kita dah kenalan sama ilmu nahwu, sekarang kita kenalan sama ilmu sharaf.. Kita masih menggunakan kata yang sama.. Pada pensarakan gak kenapa kata-kata yang mengandung unsur huruf ha mim dan dal (حمد) ada banyak dan memiliki arti yang tidak jauh dari makna “terpuji”.. Contohnya di Alfatihah:

الحَمْدُ لِلّهِ —- “Segala Puji Bagi Allah”

Saat bangun dari ruku’:
سَمِعَ اللّهُ لِمَنْ حَمِدَهُ —– “Allah mendengar orang-orang yang memuji-Nya”

Nama nabi kita:

مُحَمَّدٌ —- “orang yang dipuji / terpuji”

Nama-nama Islami:
حَامِدٌ (Orang yang memuji) – مَحْمُوْد (Orang yang dipuji) – حَمْدِي (Pujianku)

Nah, perubahan kata di atas dipelajari di Ilmu Sharaf.. Asyiknya ilmu sharaf, Kita cukup memahami 1 akar katanya, maka kita bisa memahami puluhan kata yang mengandung akar kata terkait.. Asyik Kan?
• • •